Search This Blog

Friday, March 9, 2012

Team Building


A.    Kerja sama
Sifat manusia sebagai makhluk sosial, yang tidak mampu berdiri sendiri tanpa bantuan manusia lain mendorong manusia untuk bekerja sama dengan manusia lain untuk mencapai tujuan. Oleh karena itulah manusia membentuk kelompok-kelompok bersama untuk bersama-sama dengan sinergi yang baik, bekerja mencapai tujuan dimaksud.
Kelompok dapat diartikan sebagai kumpulan yang terbentuk dari dua orang atau lebih. Sedangkan kerja sama dapat diartikan sebagai kesepakatan yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan sesuatu yang saling menguntungkan atau untuk tujuan bersama yang telah disepakati. 

    Moh. Jafar Hafsah menyebut kerja sama ini dengan istilah “kemitraan”, yang artinya adalah “suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prisip saling membutuhkan dan saling membesarkan.” 

    H. Kusnadi mengartikan kerja sama sebagai “dua orang atau lebih untuk melakukan aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu.”

Sehingga Team Building ini dapat kita artikan sebagai upaya bersama untuk membangun kerjasama yang sinergis dan solid dalam sebuah kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks Manajemen Proyek TI, berarti tujuan bersama dimaksud adalah menyelesaikan proyek yang berhubungan dengan Teknologi Informasi yang telah disepakati dan menjadi tanggung jawab bersama.

1         1.    Syarat terbentuknya Team
Sebuah Team, dapat terbentuk apabila ada orang-orang yang bergabung dalam kelompok, baik secara sukarela maupun “terpaksa”. Sukarela, jika kelompok yang terbentuk bergabung atas kehendak sendiri, misalnya dengan teman-teman sepermainan atau sedaerah. Kelompok-kelompok seperti ini biasanya bersifat informal, dimana tidak ada aturan tertulis yang mengatur masing-masing anggotanya.
Sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok yang formal. Beberapa diantaranya terbentuk dengan “terpaksa”, misalnya Organisasi Siswa Intra Sekolah dan Korps Pegawai Negeri, dimana semua siswa harus bergabung didalam OSIS demikian juga para pegawai negeri wajib hukumnya menjadi anggota Korpri. Kelompok Formal ini memiliki aturan yang jelas mengenai organisasi, tugas, peran, wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggotanya dituangkan secara jelas dalam aturan bersama yang menjadi patokan (AD/ART) yang harus dipatuhi semua anggotanya.
 
Secara umum, alasan terbentuknya kelompok antara lain sebagai berikut:
-        Adanya kesamaan visi dan misi
-        Kesetaraan Kemampuan
-        Adanya reward yang lebih baik
-        Keharusan
-        Kedekatan fisik dan emosional

2          2.      Proses terbentuknya Team
  -  Pembentukan (Forming)
Pada tahap awal ini biasanya ditandai dengan idealisme dari masing-masing anggota yang masih tinggi, semua masih berpikir dalam kerangka konsep pribadinya masing-masing. Si A dengan kompetensi XXX fokus pada pekerjaan 1. Si B dengan kapabilitas di bidang YYY fokus pada pekerjaan maksakan” idenya untuk diterima dalam kelompok dengan kukuh mempertahankan idealismenya masing-masing atau yang lebih tepat kita sebut dengan “mempertah2, dan seterusnya. Masing-masing masih berusaha “meankan egonya masing-masing”
 -   Konflik (Storming)
Pada tahapan selanjutnya, yang justru terjadi adalah konflik kepentingan antara anggota kelompok. Untuk mengatasinya, diperlukanlah storming, adalah pemecahan masalah bersama yaitu menyatukan dan mensinergikan kompetensi dan kepentingan setiap anggota kelompok, untuk dapat terus berjalan menggapai tujuan bersama
  -  Pembentukan Peratutan (Norming)
Setelah masalah konflik dapat diatasi, tahapan selanjutnya adalah pembentukan norma dan aturan bersama, yang mana aturan inilah yang akan digunakan dan dipatuhi jika terjadi konflik. Dan akan digunakan sebagai pedoman untuk bekerja sama dalam team dan menyelesaikan proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Di dalamnya termasuk tugas dan tanggung jawab setiap anggota.
  -  Role (Performing)
Tahapan selanjutnya adalah dimana setiap anggota menunjukkan kemampuan terbaiknya dan bekerja sama untuk menyelesaikan proyek, yang disebut Performing.
  -  Evaluasi (Adjourning)
Dan Tahap akhirnya adalah evaluating. Yaitu setelah selesai perform, perlu dievaluasi apakah team yang telah terbentuk ini akan dipertahankan untuk next cycle project ataukah dibubarkan. Tentu saja ini, relatif, sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama anggota-anggotanya.

B.    Kepemimpinan
Di dalam kelompok, peran seorang pemimpin adalah sangat vital, karena pemimpinlah yang akan mengorganisasikan kelompok untuk dapat berjalan sinergis, mendorong kelompok untuk lebih perform, mengambil keputusan yang tepat, mengatasi konflik dalam kelompok dan sebagainya. Oleh karena itu, seorang pemimpin haruslah seorang yang memiliki kapabilitas yang dapat memajukan kelompoknya.

1         1.    Karakter Pemimpin
            Untuk itu semua, hendaknya pemimpin memiliki karakteristik sebagai berikut:
·        Bertanggung Jawab
·        Memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan
·        Visioner
·        Tegas
·        Bijaksana
·        Mampu mengatur
·        Cerdas
·        Berwasasan Luas
·        Adil
·        Mampu memotivasi dan menjadi teladan
·        Disiplin
·        Memiliki Integritas
·        Berdedikasi tinggi
·        Dapat Dipercaya
·        Kritis
·        Responsif
·        Profesional
Dan masih banyak lagi sifat positif yang hendaknya dimiliki oleh seorang pemimpin.

  2.   Pimpinan vs Pemimpin
Apakah semua pimpinan adalah pemimpin? Atau apakah sebaliknya? Dalam konteks manajemen pemimpin dan pimpinan adalah dual hal yang berbeda. Pimpinan, mengacu pada atribut sosial yang melekat pada diri seseorang, status formal dan jabatan yang diberikan/ditetapkan untuk memegang suatu tugas tertentu (atasan, boss). Sedangkan pemimpin merujuk pada karakteristik yang melekat pada pribadi seseorang, yang menjadikan seseorang itu mampu mengorganisasi dengan baik, orang-orang dalam kelompoknya (manager). Jadi tidak semua pimpinan mampu menjadi pemimpin yang baik, dan seorang pemimpin, jika dijadikan pimpinan, maka ia akan tumbuh menjadi pimpinan yang baik. 

Download Versi PDF